Ilmu Sosial Dasar (ISD) Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Pengertian Penduduk, Masyarakat, dan
Kebudayaan
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi penduduk menurut para ahli :
·
JONNY PURBA
Penduduk adalah orang
yang matranya sebagai diri pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga
negara, dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam
batas wilayah negara pada waktu tertentu
·
SRIJANTI & A. RAHMAN
Penduduk adalah orang
yang mendiamisuatu tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa melihat status
kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut
·
AHMAD YANI & MAMAT RAHMAT
Penduduk merupakan
komponen yang sangat penting dalam suatu wilayah atau negara
·
WALUYO, SUWARDI, AGUNG FERYANTO, TRI HARHANTO
Penduduk merupakan
potensi, tetapi sekaligus beban bagi suatu daerah.
·
P.N.H SIMANJUNTAK
Penduduk adalah mereka
yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara
·
Dr. KARTOMO
Penduduk adalah semua
orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu, terlepas dari
warga negara atau bukan warga negara
·
AA NURDIMAN
Penduduk adalah mereka
yang menetap dan berdomisili dalam suatu negara
·
SRI MURTONO, HASSAN SURYONO, MARTIYONO
Penduduk adalah setiap
orang yang berdomisili atau bertempat tinggal di dalam wilayah suatu negara
dalam waktu yang cukup lama
·
TIM MATRIX MEDIA LITERATA
Penduduk adalah
sekumpulan orang yang hidup dalam suatu wilayah geografis
·
Penduduk adalah orang-orang yang mendiami
suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang
dalam wilayah tertentu pula.
·
Masyarakat adalah suatu kehiduoan sosial manusia
yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya
telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi
dan mengatur kehidupannya. Hal yang terpenting dalam masyarakat adalah pranata
sosial, tanpa pranata sosial kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin
dilakukan secara teratur. Pranata sosial adalah perangkat peraturan yang
mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara
perseorangan maupun secara kelompok.
·
Kebudayaan adalah hasil budi daya manusia, ada yang
mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya
manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa
mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan dan cipta merupakan
kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu
pengetahuan.
Keterkaitan Antara Masyarakat, Penduduk,
dan Kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara
satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati
wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan
penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh
peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut.
Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan, baik
yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh
seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan
kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri
berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan
hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari
pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman
dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat
yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden.
Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di daerah mereka
telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk
melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan
berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan
bercocok tanam (bertani) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan
demi kian Indonesia disebut dengan negara agraris, karena sebagian besar
masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan
pangannya sendiri.
Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka
ragam, mulai dari peralatan, bahasa, lagu, bangunan – bangunan, hingga berbagai
macam upacara adat. Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan benda –
benda tua yang terbuat dari batu – batu alam dan tulang – tulang binatang. Alat
– alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal
dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki
kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang
selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.
Pengertian Masalah Sosial dan Jenis
Masalah Sosial dalam Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat
menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok
atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara
nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah
sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial
dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus
seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat,
dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni
antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Rumusan Angka Kelahiran
Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari
suatu populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara
matematika, angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n
adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat
penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk
menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak
melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi). Indikator lain untuk mengukur
tingkat kehamilan yang sering dipakai: tingkat kehamilan total – rata-rata
jumlah anak yang terlahir bagi tiap wanita dalam hidupnya. Secara umum, tingkat
kehamilan total adalah indikator yang lebih baik untuk tingkat kehamilan
daripada CBR, karena tidak terpengaruh oleh distribusi usia dari populasi.
Tingkat kehamilan cenderung lebih tinggi di negara yang ekonominya kurang
berkembang dan lebih rendah di negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi.
Pengertian Angka Kelahiran
Kelahiran adalah ekspulsi
atau ekstraksi lengkap seorang janin dari ibu tanpa memperhatikan apakah tali
pusatnya telah terpotong atau plasentanya masih berhubungan. Berat badan lahir
adalah sama atau lebih 500 gram, panjang badan lahir adalah sama atau lebih 25
cm, dan usia kehamilan sama atau lebih 20 minggu. Angka kelahiran adalah jumlah kelahiran per 1000
penduduk.
Dinamika Penduduk
Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah
tertentu dari waktu ke waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan
tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik
perpindahan ke luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau
penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.
• Pertumbuhan Penduduk Alami adalah
pertumbuhan penduduk yang diperolehdari selisih kelahiran dan kematian. Pertumbuhan alami dapat dihitung denganmenggunakan
rumus berikut ini :
Pa = L – M (Pa = Pertumbuhan penduduk alami L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian)
• Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah
pertumbuhan penduduk yang diperolehdari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar. Pertumbuhan penduduk migrasidapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut
ini :
Pm = I – E (Pm= Pertumbuhan penduduk migrasi I = Jumlah
imigrasi E = Jumlah emigrasi)
•Pertumbuhan Penduduk Total adalah
pertumbuhan penduduk yang disebabkanoleh
faktor kelahiran, kematian, dan migrasi. Pertumbuhan penduduk migrasi dapatdihitung dengan rumus berikut ini :
P = (L – M) + (I – E) (P = Pertumbuhan penduduk total
L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi)
Tingkat kelahiran (fertilitas) adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau tingkatkelahiran bayi pada suatu periode tertentu. Tingkat
kelahiran bayi dapat dihitung dengan dua
cara, yaitu:
•Angka Kelahiran Kasar (Crude
Birth Rate/CBR), adalah angka kelahiran yangmenunjukkan jumlah kelahiran perseribu penduduk dalam suatu periode.
•Angka Kelahiran Umum
(General Fertility Rate/GFR), adalah angka yangmenunjukkan
jumlah bayi yang lahir dari setiap 1000 wanita pada usia reproduksiatau melahirkan yaitu pada kelompok usia 15-49
tahun.
Tingkat kematian (mortalitas) merupakan pengurangan jumlah
penduduk pada periodetertentu yang disebabkan oleh faktor kematian. Tingkat
kematian dapat diketahui melaluitiga cara,
yaitu:
•Tingkat Kematian Kasar
(Crude Death Rate/CDR), adalah angka yangmenunjukkan rata-rata kematian perseribu penduduk
dalam satu tahun.
•Tingkat Kematian Menurut Umur
(Age Specific Death Rate/ASDR), adalahangka yang menunjukkan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu perseribu
penduduk dalam kelompok yang sama
•Tingkat Kematian Bayi
(Infan Mortality Rate/IMR), adalah angka yangmenunjukkan banyaknya bayi yang meninggal dari
setiap 1000 bayi yang lahir hidup.Besar
kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh faktor pendorong dan
faktor penghambat kelahiran. Sedangkan tinggi rendahnya angka
kematian penduduk dipengaruhioleh faktor pendorong dan faktor penghambat kematian faktor-faktor tersebut adalahsebagai berikut :
Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)
•Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
•Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan
keturunan.
•Pernikahan usia dini (usia muda).
•Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi
nilainya, jika dibandingkandengan anak perempuan, sehingga bagi keluarga
yang belum memiliki anak laki-laki akan
berusaha untuk mempunyai anak laki-laki.
•Adanya
penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belummemiliki anak akan berupaya bagaimana supaya
memiliki anak.
Faktor penghambat
kelahiran (antinatalitas)
•Adanya program Keluarga Berencana (KB).
•Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.
•Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan
tunjungan anak bagi PNS.
•Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur
usia pernikahan.
•Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi,
pendidikan dan karir.
•Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak.
Faktor pendorong
kematian ( promortalitas)
•Adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu
burung dan sebagainya.
•Adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami,
banjir dan sebagainya.
•Kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang
rendah.
•Adanya peperangan, kecelakaan, dan sebagainya.
•Tingkat pencemaran yang tinggi sehingga
lingkungan tidak sehat.
Faktor penghambat
kematian (antimortalitas)
•Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat
yang sudah baik.
•Negara
dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan.
•Adanya
kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai macam penyakitdapat diobati.
•Adanya
pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak melakukantindakan
bunuh diri atau membunuh orang lain, karena ajaran agama melarang haltersebut.
Migrasi atau mobilitas penduduk adalah
perpindahan penduduk dari suatu tempat ketempat
lain. Terdiri dari :
Migrasi internasional (migrasi antarnegara) yang terdiri dari imigrasi, emigrasi, danremigrasi.
•Imigrasi adalah
masuknya penduduk asing yang menetap ke dalam sebuah negara.
•Emigrasi adalah
pindahnya penduduk keluar negeri untuk menetap di sana.
•Remigrasi adalah pemulangan kembali penduduk asing ke negara asalnya.
Migrasi nasional (migrasi
lokal), terdiri dari:
•Urbanisasi
yaitu perpindahan
penduduk dari desa ke kota.
•Transmigrasi yaitu
perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduknya ke pulau yang masih jarang penduduknya.
•Ruralisasi yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa untuk menetap di
desa.
•Evakuasi yaitu perpindahan penduduk untuk menghindari bahaya.Jumlah penduduk Indonesia yang semakin banyak dari tahun ke tahun tentunyamenimbulkan dampak terhadap kehidupan social ekonomi Indonesia.
Beberapa dampak sosial ekonomi yang
ditimbulkan dari banyaknya jumlah penduduk, antara lain:
• meningkatnya kebutuhan akan berbagai fasilitas
sosial;
• meningkatnya persaingan dalam dunia kerja
sehingga mempersempit lapangan dan peluang kerja;
• meningkatnya angka pengangguran (bagi mereka yang
tidak mampu bersaing)Adapun usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk antara
lain meliputi hal-hal berikut ini.
Sumber :
No comments:
Post a Comment